Dalam persaingan teknologi pada saat sekarang ini jaringan sebuah telekomunikasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan teknologi. 3G contohnya, 3G merupakan salah satu operator generasi ketiga yang dirilis oleh GSM. melalui 3G, para pengguna telepon seluler dapat mengakses jaringan internet dengan sangat cepat dengan bandwidth sampai 384 Kbps. Dengan akses yang seperti ini pengguna 3G dapat menikmati berbagai layanan seperti menonton video melalui internet atau berbicara dengan orang lain melalui video. Beberapa perusahaan seluler dunia telah menjadikan 3G sebagai standar jaringan selulernya dipasaran maupun di negara yang sudah berkembang.
Di indonesia 3G menjadi incaran di berbagai perusahaan bidang telekomunikasi. Sehingga perkembangan 3G di Indonesia begitu sangat pesat. Melalui pelelangan yang dilakukan oleh direktorat jendral pos dan telekomunikasi terpilihlah beberapa perusahaan seluler yang memiliki lisensi di Indonesia untuk perkembangan 3G yaitu: Telkomsel, Exelcomindo Pratama dan Indosat.
Tidak mau kalah dengan 3G, operator Code Division Multiple Acces (CDMA) merilis EVDO (Evolution, Data optimized) yang mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
Seperti layaknya jaringan operator 3G, EVDO juga dapat mengakses video messeging, video streaming dan lainnya. Dengan hadirnya EVDO diharapkan mampu meningkatkan koneksitas antar daerah terutama daerah terpencil.
EVDO diperkenalkan kepada publik di Jakarta saat berlangsung Indonesian CDMA Exhibition pada Juli 2005. Pada ajang ini, TelkomFlexi melakukan ujicoba layanan EVDO. Ujicoba serupa kemudian dilakukan Fren. Wityasmoro mengemukakan, layanan EVDO di Balikpapan hanyalah sebuah langkah awal.
Perkembangan EVDO memang masih dilakukan secara terbatas, namun untuk tahap selanjutnya akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Segmen Korporat menjadi sasaran utama layanan ini. Sebagaimana 3G, sebenarnya pelanggan bisa menikmati layanan akses berkecepatan tinggi melalui ponsel. Namun ponsel yang mendukung teknologi EVDO belum tersedia di pasaran.
Beberapa waktu yang lalu, memperkenalkan layanan ini pada penyelengaraan kuliah jarak jauh antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Califonia Institute for Telecomunication and Information (Calit2) di Universitas San Diego (UCSD) California. Kuliah jarak jauh ini menggunakan teknologi teleconferencing dengan teknologi EVDO untuk menghubungkan antara mahasiswa ITB dengan salah seorang oenemu teknologi CDMA yaitu Irwin Mark Jacobs.
Hal ini bukan saja merupakan sekedar memudahkan komunikasi, tetapi juga menghadirkan pengetahuan dengan cara yang cepat, mudah dan efisien. dengan ini dapat mendorong pemanfaatan untuk membuka akses masayarakat ketingkat kehidupan yang lebih baik.
Di indonesia 3G menjadi incaran di berbagai perusahaan bidang telekomunikasi. Sehingga perkembangan 3G di Indonesia begitu sangat pesat. Melalui pelelangan yang dilakukan oleh direktorat jendral pos dan telekomunikasi terpilihlah beberapa perusahaan seluler yang memiliki lisensi di Indonesia untuk perkembangan 3G yaitu: Telkomsel, Exelcomindo Pratama dan Indosat.
Tidak mau kalah dengan 3G, operator Code Division Multiple Acces (CDMA) merilis EVDO (Evolution, Data optimized) yang mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
Seperti layaknya jaringan operator 3G, EVDO juga dapat mengakses video messeging, video streaming dan lainnya. Dengan hadirnya EVDO diharapkan mampu meningkatkan koneksitas antar daerah terutama daerah terpencil.
EVDO diperkenalkan kepada publik di Jakarta saat berlangsung Indonesian CDMA Exhibition pada Juli 2005. Pada ajang ini, TelkomFlexi melakukan ujicoba layanan EVDO. Ujicoba serupa kemudian dilakukan Fren. Wityasmoro mengemukakan, layanan EVDO di Balikpapan hanyalah sebuah langkah awal.
Perkembangan EVDO memang masih dilakukan secara terbatas, namun untuk tahap selanjutnya akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Segmen Korporat menjadi sasaran utama layanan ini. Sebagaimana 3G, sebenarnya pelanggan bisa menikmati layanan akses berkecepatan tinggi melalui ponsel. Namun ponsel yang mendukung teknologi EVDO belum tersedia di pasaran.
Beberapa waktu yang lalu, memperkenalkan layanan ini pada penyelengaraan kuliah jarak jauh antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Califonia Institute for Telecomunication and Information (Calit2) di Universitas San Diego (UCSD) California. Kuliah jarak jauh ini menggunakan teknologi teleconferencing dengan teknologi EVDO untuk menghubungkan antara mahasiswa ITB dengan salah seorang oenemu teknologi CDMA yaitu Irwin Mark Jacobs.
Hal ini bukan saja merupakan sekedar memudahkan komunikasi, tetapi juga menghadirkan pengetahuan dengan cara yang cepat, mudah dan efisien. dengan ini dapat mendorong pemanfaatan untuk membuka akses masayarakat ketingkat kehidupan yang lebih baik.
Adopsi teknologi CDMA ini lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi lainnya seperti GSM atau WCDMA. Pertumbuhan yang kian pesat diiringi dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah. Hingga tahun 2010, jumlah pengguna layanan ini diperkirakan akan mencapai 500 juta pelanggan.
Saat ini saja pengguna CDMA diprediksi mencapai 30 juta pelanggan dengan enam juta pelanggan baru setiap kuartalnya. Dengan dikenalkannya teknologi baru seperti EVDO, sebanyak 71 persen pengguna layanan CDMA akan beralih ke layanan tersebut.
Dan saat ini juga layanan 3G udah dikembangkan ke 3,5G dan 4G
Referensi dari : www.himateberkarya.or.id dan www.wikipedia.org
Bagikan artikel ini via
|
|
Tag Postingan:
3G,
EVDO,
sains dan teknologi,
teknologi
No Response to "Teknologi EVDO Mengalahkan 3G"
Posting Komentar